KAUM GURU DI KOTA DEPOK
MERAYAKAN HUT PGRI KE 65
DEPOK, Guru merupakan seorang tokoh Pendidik yang perilaku hidupnya harus digugu dan ditiru, untuk itu seorang guru dalam kesehariannya baik dilingkungan masyarakat atau dimana saja, harus selalu menunjukan tabiat dan perilaku yang baik, sopan, dan santun, tidak hanya dilingkungan dimana tempat dia mengajar saja. Bagi guru, bukan sebatas dia memberikan mata pelajaran keilmuan, seperti mata pelajaran matematika, fisika, kimia, dan lainnya, akan tetapi, cara bagaimana berperilaku yang baik dan benar juga harus dicontohkan oleh seorang yang bernama guru, baik kepada murid-muridnya atau kepada lapisan masyarakat dilingkungannya.
Begitu besar dan cukup berat bagi seorang guru, dia tidak hanya memberikan mata pelajaran yang terbaik bagi Murid-Muridnya, tapi dia juga dituntut harus selalu memberikan contoh pribadinya yang luhur dihadapan semua orang.
Terlalu naif memang, bila kita melihat dan memandang nasib kehidupan nyata bagi sosok yang bernama guru, terutama bagi guru Sekolah Dasar, disatu sisi, dia harus berusaha keras untuk mendidik dan menciptakan para murid untuk menjadi manusia yang seutuhnya, dari yang tadinya tidak bisa menjadi seseorang yang bisa segalanya, serta dapat menjadi manusia yang berguna, tidak hanya untuk kedua orang tuanya, melainkan juga menjadi berguna bagi bangsa dan negaranya.
Apakah nasib seorang guru, dalam hal ini yang berkaitan dengan kesejahteraannya, sudah seimbang dengan yang dia perbuat atau lakukan untuk orang lain, juga terhadap bangsa dan negaranya, jawabnya hanya dialah yang tahu.
Enam puluh lima tahun, merupakan usia yang cukup senja, dan cukup matang bagi sebuah organisasi yang bernama Persatuan Guru-Guru Republik Indonesia (PGRI), mampukah wadah ini memperjuangkan nasib para guru sebagai Anggotanya ketahapan yang lebih baik.
Kali ini para guru sekota Depok berkumpul bersama diwilayah Perumahan Sawangan Permai, merayakan hari jadi PGRI yang ke 65, pada tanggal 25 Nopember 2010, acara diisi dengan lomba jalan santai, bulutangkis, voli dan beberapa hiburan. Ada 4000 guru yang ikut hadir dalam acara itu.
Dalam kesempatan dihari Ulang Tahun PGRI ke 65, disela-sela acara, ketua PGRI Depok Bapak Drs.H.Eman Hidayat, MBA, MM disaat wawancara dengan tim tabloid PP menyatakan,” Guru harus kuat dan berkualitas, luruskan, satukan tekad dan kobarkan semangat, untuk memajukan guru yang kuat serta guru bermartabat,” tegas Bapak Eman Hidayat.
Selanjutnya kata Beliau, perjuangan masih panjang disaat 65 tahun keberadaan PGRI dan guru tidak dipandang sebagai propesi kelas tiga, guru harus prihatin, dirjen yang mengurus sertifikasi guru akan dibubarkan, sampai saat ini pengurus PGRI sedang berjuang,”tegasnya,
kemudian dia melanjutkan,”Sertifikasi guru belum tuntas, guru harus menunggu nasib dari tingkat ranting hingga pusat, ada hak-hak guru yang dikatakan dapat hukuman perilaku yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Depok, Pemkot Depok juga sudah banyak memperhatikan guru-guru, mari tunjukan kepropesionalan guru dan buktikan,”terangnya. Lalu lanjutnya, Depok merupakan rotasi dari Ibukota Jakarta yang harus jadi barometer Jawa Barat untuk pendidikan,”ucapnya ketua PGRI Kota Depok disela-sela wawancara.
Kemudian kata beliau lagi, ada suatu penelitian yang belum dipertanggung jawabkan mendiskriminasikan guru, bahwa sertifikasi guru tidak ada manfaatnya tidak berpengaruh terhadap prestasi. Mari bersatu guru SD, SMP, SMU sebagai ujung tombak pendidikan,”serunya.
Untuk meningkatkan mutu kualitas guru, menurut Bapak Eman, ada beberapa program guru yang harus dimilikinya, guna menunjang propesi, potensi, prestasi, serta konpentensi, diantaranya harus memiliki alat pekerja guru yaitu laptop. “Jangan dipandang sebelah mata bahwa sertifikasi guru itu tidak mengkotak-kotakan guru, baik itu SD, SMP, SMU,”tegasnya. Menurutnya lebih lanjut, nasib guru honor sampai hari ini belum ada kejelasanya. Tidak terlepas dari peringatan hari jadi PGRI yang ke 65 tahun para guru harus saling mengingatkan, memperjuangkan adanya kekompakan dan kerjasama yang dapat mewujudkan sinergi prestasi pendidikan di Kota Depok. Berikutnya kata Dia, Perjuangan sertifikasi guru terus berjalan sehingga ada titik kejelasanya, untuk proses sertifikasi guru di Kota Depok, baru mencapai 30-40% kuotanya terbatas, tahun lalu 600-900 guru telah mendapatkan sertifikasi guru, baik negeri maupun swasta SD, SMP, SMU.
Ditempat yang sama, atas nama Walikota Depok yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Etty Suryahati mengatakan,”Dengan hari jadinya PGRI pada tanggal 25 November, para guru harus memberikan yang terbaik bagi bangsa dan Negaranya, sejarah perjuangan masih panjang, guru tidak pernah patah semangat dalam bekerja, walaupun gaji guru sangat minim atau kecil, maka itu tanggungjawab pemerintah, sangat berat dan harus adanya kerjasama antara guru dan orangtua siswa, Pemerintah mencanangkan program sertifikasi guru akan tuntas tahun 2014, dan dapat meningkatkan mutu kerja dalam bidang pendidikan diKota Depok,”ujarnya dengan penuh kepastian.
Menurut Bung Ade, seorang guru dari salah satu Sekolah Dasar di Sukmajaya Depok, yang notabene Anggota Pemuda Pancasila Kota Depok, mengatakan,”Nasib guru sampai saat ini masih belum jelas kesejahteraannya, tidak hanya di Depok, hampir diseluruh pelosok Indonesia juga sama, bahkan untuk menghidupi keluarga saja pas-pasan, sedangkan kita para guru dituntut untuk mendidik murid yang lebih baik, banyak para guru Honor yang sudah mengajar dan mengabdi selama puluhan Tahun statusnya masih belum jadi pegawai negeri, kasian sekali mereka, harapan kami semoga PGRI dapat membantu memperjuangkan nasib para guru menjadi lebih baik dimasa mendatang” tegasnya disela-sela acara HUT PGRI disawangan Depok.
Guru benar-benar merupakan Pahlawan tanpa tanda jasa, Selamat berulang Tahun yang ke 65 wahai para guru, semoga nasibmu dimasa mendatang, menjadi lebih baik dari pada hari ini, dan semoga PGRI sebagai wadah tunggal bagi para guru dapat memperjuangkan Aspirasimu. Duhai guru, jasa-jasamu tidak akan pernah kami lupakan sepanjang waktu.(BENG/TIM TPP DEPOK)